Resensi Buku The Hunger Games : Catching Fire




Judul Buku               : The Hunger Games : Catching Fire
Penulis                      : Suzanne Collins
Penerjemahah           : Evelline Andrya
Penerbit                     : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit               : 2010
Jumlah halaman        : 424 Halaman
ISBN                         : 978-979-22-5981-0


Setelah menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Hunger Games, tak lantas membuat, Suzanne Collins menghentikan cerita The Hunger Games begitu saja. Ternyata, masih ada sebuah tantangan baru yang harus dihadapi oleh Katniss Everdeen setelah kemenangannya bersama Peeta Melark. Dalam buku edisi kedua ini, Suzanne Collins mencoba untuk membuat kelanjutan kisah kedua dari buku sebelumnya, yaitu The Hunger Games.

Buku ini menceritakan kelanjutan perjuangan Katniss Everdeen setelah menang dalam The Hunger Games yang ke 74. Katniss Everdeen memenangkan Hunger Games bersama Peeta Meelark, yang seharusnya hanya dimenangkan oleh satu orang saja. Setelah berakhirnya permainan itu, memicu muculnya pemberontakan-pemberontakan di beberapa distrik. Rakyat meminta kepada Presiden Snow untuk segera menghapuskan permainan Hunger Games secepatnya.

Ternyata Pemberontakan di beberapa distrik tersebut memicu kemarahan dari Presiden Snow. Kemudian Presiden Snow bertemu dengan Katniss di rumahnya dan melakukan perbincangan dengannya. Dalam perbincangannya tersebut, Presiden Snow meminta Katniss untuk bisa meredamkan pemberontakan dibeberapa distrik dalam tur kemenangannya. Dalam tur kemenenangannya itu, Katniss akan mengunjungi beberapa distrik untuk merayakan kemenangannya bersama Peeta Meelark. Dalam tur kemenangannya, Presiden Snow meminta Katniss untuk bisa meyakinkan rakyat Capitol untuk tidak memberontak kepada pemerintah. Atau, Presiden Snow akan mengancam membunuh ibu, adik perempuannya, bahkan Gale dan Juga Peeta.

Dalam tur kemenangannya, Katniss Everdeen dan Peeta Melark mengunjungi beberapa distrik untuk merayakan kemenangannya. Katniss Everdeen tidak yakin apakah ia akan bisa meyakinkan rakyat Capitol atau tidak. Tapi Katniss mencoba untuk bisa meyakinkan rakyat Capitol agar orang-orang terdekatnya tidak dibunuh oleh presiden Snow. Presiden Snow menganggap bahwa “Gadis Yang Terbakar” ini sebagai orang yang memulai pemberontakan karena ia telah berani mengubah aturan The Hunger Games yang hanya bisa dimenangkan oleh satu orang pemenang. Sehingga, Presiden Snow berpikir hanya dialah yang bisa meredamkan pemberontakan di setiap distrik.

Setelah melakukan tur kemenangannya, Presiden Snow mengumumkan bahwa akan ada The Hunger Games berikutnya yang dilaksanakan setiap 25 tahun sekali, yaitu Quarter Quell. Quarter Quell ini akan mempertemukan 25 peserta dari The Hunger Games yang sebelumnya dan akan bertarung untuk memperebutkan satu orang pemenang. Setelah mengetahui hal itu, Katniss Everdeen pun merasa cemas dengan adanya Quarter Quell yang ke-3 ini. Karena dalam Quarter Quell ini, Katniss akan mendapatkan masalah baru yang tentu jauh lebih berat. Ia akan melawan teman satu distriknya Peeta Mellark, yang juga sama-sama juara The Hunger Games yang ke-74. Dan juga mentornya, Haymitch yang juga pernah menjadi juara dari The Hunger Games yang ke 50.

Lalu bagaimanakah perjuangan Katniss Everdeen dalam menghadapi masalah barunya? Apakah ia akan mampu melawan ke-25 seniornya yang pernah memenangi The Hunger Games Sebelumnya? Akankah ia memenangi Quarter quell yang ke-3 ini?

Secara keseluruhan buku ini memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh buku ini adalah, yang pertama dari segi cerita, buku ini memiliki cerita yang sangat menantang. Saat kita membaca buku ini, kita akan merasa seperti dibawa masuk ke dalam cerita ini. Kita akan merasa seperti layaknya tokoh utama dalam buku ini. Itu karena penulis buku mencoba untuk membuat para pembacanya dapat merasakan petualangan yang ada di dalam cerita ini. Yang kedua, dari bukunya, buku ini memiliki cover yang sangat sederhana namun tetap elegan. Dengan sampulnya berwarna merah oranye, cukup untuk menggambarkan isi dari buku ini. yaitu sesuatu yang menantang dan juga menegangkan.

Kekurangan yang dimiliki buku ini adalah, buku ini dicetak di atas kertas novel yang memiliki bercak-bercak berwarna kuning. Sehingga hal tersebut memberikan kesan buku tersebut seperti tidak terawat atau mudah rusak. Dan juga, terkadang buku ini mudah sekali robek menjadi lembaran-lembaran jika kita terlalu menekan buku pada saat membacanya. Namun demikian hal tersebut tidak akan terjadi jika kita membacanya dengan hati-hati.

Kesimpulannya, buku ini sangat cocok bagi anda yang menyukai suatu tantangan. Karena apa? Dalam buku ini banyak sekali tantangan yang harus Katniss Everdeen hadapi untuk bisa melewati semua permasalahannya. Mulai dari ancaman dari Presiden Snow sampai adanya Quarter Quell yang ke-3 yang mengharuskan dia melawan teman dan juga mentornya sendiri. Selain itu, penulis juga mencoba membuat para pembacanya masuk ke dalam cerita dan juga ikut merasakan tantangan yang ada didalamnya. Jadi tidak hanya sekedar membaca buku saja, para pembacanya juga akan merasakan tantangan yang ada didalamnya.

Related Posts: